Tulisan oleh Lissa| 26 November 2020
in
Java Preanger
Kebiasaan Positif, Dampak Positif
Sejarah
Stories
Kopi ikonik yang satu ini memang memiliki sejarah panjang, berawal dari pada masa penjajahan Belanda yang pernah sempat gagal di tanam di Indonesia, namun siapa sangka kopi Java Preanger ini juga pernah menjadi kopi no 1 di dunia yang tersohor di benua Eropa pada zaman nya, dan membuat orang-orang Eropa menyebut nya dengan secangkir jawa (a cup of java) karena rasa otentik nya. Kopi dengan cita rasa arabika ini tidak hanya tumbuh di dataran jawa saja, namun juga di tempat lain seperti Sumatera, Sulawesi, Bali, dan pulau lainnya. Di Jawa Barat sendiri di bedakan menjadi 2 sertifikasi cita rasa KAJP ( Kopi Arabika Java Preanger) sesuai indikasi geografis yakni;
KAJP memiliki SOP (Standard Operational Procedure) untuk menciptakan kualitas kopi yang sesuai dengan cita rasanya dan sudah dipatenkan dalam buku MPIG, yakni; Cara memanen kopi yang harus dilakukan secara manual dengan tangan dan hanya memanen biji kopi yang telah matang atau berwarna merah. Kemudian selanjutnya biji kopi diolah melalui proses perambangan, pengupasan kulit merah, dan pemeraman menjadi biji kopi basah berkulit tanduk yang kemudian di olah basah giling kering atau olah basah giling basah. Meskipun tanaman jenis ini dapat ditemui di berbagai daerah, namun penggunaan nama Kopi Arabika Java Preanger hanya bisa diberikan jika bahan baku kopi berasal dari KAJP yang memiliki komposisi 100% Kopi Arabika Java Preanger dan bukan campuran. KAJP bisa dikenali dari berbagai aroma nya yang khas yakni aroma Blueberry, Floral, Jasmine, sweet aftertaste, vanilla, lychee. Apricot, Caramel, sweet finish, full body. Fruity, Lime Acidity, Maple Syrup, Slightly Floral, Clean Finish Nutty, Ripe Cherry, Slightly Floral, Toffee, Dark Chocolate. Apple, Vanilla note, Roasted Peanut, Sweet Melow, Honey.
You may also like